Kamis, 27 Agustus 2009

cerpen cinta : pengertian

label:cerpen cinta,cerpen persahabatan

Pengertian! Sebuah kata yang sangat sederhana tapi memiliki arti yang sangat besar dan sangat sukar untuk dilaksanakan dalam sebuah hubungan. Tanpa pengertian sebuah hubungan akan sulit untuk tetap bertahan. Seperti itulah yang terjadi dalam hubunganku saat ini. Aku harus menjadi seorang cewek yang harus bisa mengerti terhadap kesibukan kekasihnya. Semua teman-temanku selalu menanyakan tentang Aldi kepadaku dan itu membuat aku senewen karena sudah satu minggu Aldi menghilang dari peredaran duniaku. Tak ada pesan, tak ada kabar. Setiap saat aku menunggu berita darinya tapi harapanku sia-sia. Di hatiku timbul berbagai pertanyaan. Kenapa Aldi tidak menghubungiku? Apa aku telah berbuat salah? Bukannya aku memaksa Aldi untuk selalu bersamaku hanya saja aku punya pengalaman tidak mengenakan tentang pergi tanpa pesan. Karena 4 tahun yang lalu aku pernah pacaran dan orang itu menghilang dari peredaran duniaku tanpa meninggalkan pesan apapun dan sampai sekarang aku masih belum tau jawaban kenapa dia menghilang tanpa pesan. Dan aku tidak ingin kejadian itu terulang lagi. Aku ingin kalo memang Aldi tidak menginginkan aku lagi, aku ingin dia bicara terus terang sama aku. walalupun itu akan menyakitkan aku tapi lebih baik dari pada pergi tanpa pesan. Akhirnya aku mencoba mengirim pesan ke Aldi menanyakan kabarnya. Lama aku tunggu ternyata pesanku dibalas. Isinya cuman bilang kabarnya baik dan sekarang lagi sibuuuuuuuuuuuuk banget. setelah itu gak ada kabar berita lagi. Aku berusaha sabar dengan berpikiran positif bahwa dia benar-benar sibuk. Aku berusaha menjadi seorang gadis yang pengertian dengan situasi perkerjaan kekasihnya yang memang sangat padat. Aku bersabar untuk tidak mengganggunya. Pertahananku goyah, aku kembali seperti orang gila mengirim pesan hanya untuk sekedar menyapanya atau mengatakan kalo aku sangat merindukannya setiap hari walaupun aku tau aku tidak akan mendapat balasan darinya. Sampai-sampai aku menumpahkan semua yang aku rasakan saat ini di pesan itu sampai pulsaku habis. Aku sudah lelah dengan ketidakpastian ini dan aku ingin segera mendapatkan jawabannya. Hatiku selalu menjerit menyebut namanya dan berharap dia hadir di hadapanku, tapi semua hanya harapan semata. Entah kapan hal itu akan terwujud. XXX“Kok ngelamun sendiri. Perlu ditemanin gak?” Sapa suara yang sangat aku kenal yang sangat aku rindukan belakangan ini. Aku menoleh kearah suara itu. Terlihat wajah tampan dengan senyum yang sangat aku kenal selama ini.“Mas Aldi?” Sahut terkejut dengan kehadirannya yang tidak aku sangka-sangka. “Sendirian Tia? Apa kabar?” Tanya Aldi mendekatiku dan duduk disampingku. Aku mengangguk mengiyakan. Sejuk rasanya hatiku melihatnya dihadapanku saat ini. Ingin rasanya segera memeluknya dan menumpahkan semua perasaan marah dan kesalku padanya selama ini. Tapi anehnya aku hanya bisa terdiam memandang wajahnya semua perasaan kesal dan marah yang ada dihatiku selama ini tiba-tiba sirna saat aku melihat raut wajahnya yang terlihat begitu letih kurang istirahat. Sebegitu sibuknyakah ia? Kurangkah waktu istirahatnya? Aku jadi merasa bersalah karena telah berpikiran yang tidak-tidak tentang dia selama ini. “Tia, kok malah diam. Gak senang ya aku datang? Kalo gitu aku balik aja deh.” Sahut Aldi seraya berdiri tapi tanganku langsung meraih tangannya dan menggenggamnya. “Maafin aku Mas.” Hanya itu kata-kata yang bisa aku ucapkan. Aldi kembali duduk disampingku dan meraihku kedalam pelukannya yang hangat. Pelukan yang sangat aku rindukan dan aku inginkan selama ini. “Mas Aldi pasti sangat lelah ya. Maafkan aku ya.” Sahutku penuh nada bersalah.“Kenapa minta maaf memangnya kamu salah apa? Aku yang harus minta maaf karena aku mengabaikanmu, tidak pernah menghubungimu. Maafkan aku Tia. Aku sangat merindukamu tapi aku tidak punya kesempatan membalas pesan-pesanmu. Pekerjaanku sangat padat menyita hampir seluruh waktuku. Aku diam karena aku butuh istirahat. Selama ini aku selalu pulang jam 4 pagi dan harus berangkat kerja lagi jam 7 pagi. Cewek yang tidak mengerti pekerjaan dan tanggung jawabku pasti akan selalu protes. Maaf kalo aku masih belum punya waktu untukmu. Karena saat aku kerja aku dilarang menggunakan ponselku. Maafkan aku.” Sahut Mas Aldi membelai rambutku lembut.“Aku juga minta maaf karena setiap hari sudah mengirim pesan-pesan yang pastinya membuat Mas Aldi terganggu. Salah aku karena tidak mengerti dengan kesibukanmu. Salah aku karena aku selalu ingin bersamamu. Maafin aku juga Mas.” Sahutku sambil memeluk tubuh kekar yang selama ini aku rasa hilang dariku. “Udah gak usah sedih sekarangkan aku ada disini walaupun bukan untuk waktu yang lama. Aku senang menerima pesan-pesanmu selama ini. Hal itu menjadikan hiburanku saat aku merindukanmu.” Aldi meraih wajahku dan mencium keningku dengan rasa sayang yang sangat aku dambakan. “Aku sayang Mas Aldi.” Sahutku sambil memeluk Mas Aldi erat tak ingin melepaskannya.“Aku juga sayang.” Sahut Aldi membalas pelukanku. “Aku janji akan lebih mengerti kesibukan Mas Aldi, tapi aku hanya mohon satu hal usahakan untuk kasih kabar.” “Iya sayang aku janji akan aku usahakan. Ayo senyum donk kamu cantik kalo senyum. Makasih udah mau mengerti aku dan pekerjaanku ya

0 komentar:

Posting Komentar