Jumat, 12 Juni 2009

SAJAK CINTA SEORANG GURU

Berikan aku sebuah kisah dan akan aku melantunkan penggalan sajak-sajak matematika yang aku pelajari dulu.Aku ingin orang mendengar romantisnya sajak yang telah digubah ke dalam rumus-rumus itu. Ah… bagiku hal itusungguh sangat mengagumkan dan aku pun jatuh cinta padanya.

Sedari kecil aku merindukannya, menggelutinya, selalu menantikannya dalam angan dan cita-citaku. Aku bermimpi suatu hari nanti aku berdiri di sebuah ruangan menceritakan kisah cintaku akan matematika,mendedikasikan seluruh hidupku untuknya. Akhirnya sekarang aku berdiri di depan gerbang angan dan impianku.Kau tahu aku telah menggapai cintaku dan kini aku bersanding dengannya di sebuah pelaminan pengabdian dan berjanji untuk sehidup semati selalu bersamanya. Ranah dunia pendidikan yang menjadi bahtera rumah tanggaku dengannya, aku sangat mencintainya.

Sampai sekarang aku tak percaya aku bisa memilikinya, memeluknya bahkan aku bercinta dengannya. Ya,aku sangat mencintai rumus-rumus matematika, kugenggam erat cintaku dan tak pernah akan kulepaskan. Aku abdikan hati dan pikiranku untuknya, tapi tak hanya sekedar untukku sendiri karena aku tahu cintanya begitu memikat dan sangat global. Cintanya mampu merengkuh setiap kehidupan di alam ini,karena itu aku sadar saat aku jatuh cinta padanya maka satu konsekuensiku adalah sebuah loyalty yang tinggi. Namun sebelumnya aku pernah berpikir egois untuk memiliki cintanya sendiri. Kau tahu kan rasanya dimabuk asmara? Seolah dunia ini adalak milikmu berdua dengannya, tak boleh ada seorangpun yang kau ijinkan untuk memilikinya. Hal itulah yang dulu aku rasakan. Demi kepentinganku sendiri cintanya bisa buat aku jadi orang terhebat, meraup separuh kepuasan dan kenikmatan dunia. Namun tak demikian dangkal, cintanya telah memberiku sebuah pengertian yang mendalam yaitu sebuah panggilan hidup bahwa dengan mencintainya aku akan membawa sebuah tanggung jawab besar. Memikat orang lain agar jatuh cinta padanya,ya... matematika. Begitu cinta aku akan matematika hingga hatiku girang bukan kepalang dan aku ingin orang merasakannya. Tak sekedar merasa tapi juga mencintainya,itulah tanggung jawabku. Seperti yang sudah aku ikrarkan dalam tali perkawinan kami bahwa aku akan membantunya melayani ranah pendidikan, mencerdaskan dan mengasah logika manusia.

Aaaah...... aku menghirup aroma kebebasan saat aku menginjak tempat ini. Tempat dimana sisa hidupku akan aku habiskan untuk berbagi kisah yang akan menstimulasi otak dan pikiran begitu banyak jiwa-jiwa yang rindu untuk menjadi cerdas dan pintar. Kini aku bebas mengekspresikan cintaku, aku bebas membagikan cintaku pada siapapun, cintaku pada matematika. Di tempat inilah pertama kali aku jatuh cinta padanya dan bunga-bunga cinta itu tumbuh memenuhi ruang hatiku. Kini aku kembali kepadanya almamaterku tercinta, tak lagi sebagai murid namun seorang guru matematika. Aku berdiri tepat di depan gerbang impian dan cintaku. Sebuah panggilan hidup dan pengabdian akan aku lakoni sepanjang hidupku, karena aku mencintainya. Bukan hanya karena cinta aku berdiri di sini melainkan aku telah melihat sebuah dedikasi yang tinggi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan aku terbeban untuk melakukannya. Buah hatiku yang terlahir dari perkawinanku dengan matematika, setelah sekian lama aku kawin dengannya barulah buah hatiku ini lahir yakni hati yag bertekad untuk mengabdi pada bangsa yang telah memberiku kehidupan dan megijinkanku untuk menyesap sari pati dari kekayaan alamnya.

Lihat, aku disambut tangan-tangan lembut, tatapan-tatapan hangat dari anak-anak yang polos. Betapa manisnya mereka, lebih manis lagi jika melihat mereka sedang jatuh cinta pada cintaku yang telah membuatku tergila-gila. Aku hadir di sini untuk membagikan cintaku untuk mengasah logika mereka. Ooooh....sungguh lugu wajah mereka, saat mendengarkan aku berbagi sajak-sajak matematika yang telah digubah ke dalam rumus-rumus yang praktis. Setiap pertanyaan mereka adalah kelegaan untukku. Pertanda mereka mulai mengerti dan memahami sebuah cinta abadi. Logika mereka mulai berjalan diantara lorong-lorong tanya, itu bagus. Tak mudah memang memberikan pemahaman logika kepada mereka. Tapi aku tak jemu-jemu untuk mengajak mereka berjalan dalam teka-teki cintanya. Banyak cercaan bahkan anggapan aku terlalu sinting dalam hal mencintai matematika. Namun inilah hidupku untuk membuat mereka mencintai matematika dan menginginkannya agar kelak tak ada lagi pembodohan bangsa. Misiku saat ini adalah berbagi cinta dan mencerdaskan mereka sebagai pengabdianku. Aku tak peduli apakah nantinya ada serpihan kaca yang menusuk langkahku, aku tetap tegar berjalan hanya untuk cinta.Atas nama pengabdian aku menjawab keluguan mereka, tak peduli seberapa kentalnya pemahaman mereka aku terus berbicara dengan cintanya.

Hai anak-anak maukah kalian berjalan denganku melawan kebodohan, mengencerkan bubur logika kalian yang lama mengental? Aku di sini untuk kalian, manfaatkan aku semau kalian karena untuk itulah aku di sini. Aku telah banyak mengandung piala-piala cinta matematika, percayalah padaku akan aku bagikan semuanya pada kalian. Berjalanlah bersamaku dan kita akan buat komitmen tak boleh ada cercaan dan pembodohan, tak ada katakata hinaan, tak ada yang tinggi dan rendah, kita semua sama berjalan atas dasar cinta. Untuk cinta kita akan belajar saling memahami dan mengerti matematika. Jangan takut nak, aku punya banyak pundi-pundi sabar untuk segala resah dan gelisah kalian akan ketidak mengertian, bertanyalah maka akan terjawab gelisahmu. Sekali lagi aku katakan bahwa ketika aku sudah ada di hadapan kalian aku adakah milik matematika dan kalian karena padanyalah aku mengabdi. Satu lagi, kisah cinta yang aku bagikan pada kalian tak hanya sekedar jadi bumbu untuk membuat bubur logika kalian jadi mengencer dan tambah sedap, namun aku menginginkan suatu komitmen dari kalian.Bahwasanya pada saatnya nanti ketika kalian menjejakkan kaki di tengah kehidupan nyata yang bengis, kalian tak akan serta merta menjadi umpan lezat kebodohan.Misiku selanjutnya adalah membuat kalian menjadi mutiaramutiara
bangsa.Hiduplah untuk cinta bukan untuk uang, karena dengan itu kalian akan bisa mengerti keadaan bangsa kalian yang sedang terpuruk dalam lorong kesuyian.Buah hatiku adalah hati yang mengabdi pada bangsa dan kalian adalah cabang buah hati yang aku telurkan untuk mengabdi pada bangsa juga. Apalah arti sebuah logika
jika tak dipakai untuk membalas bumi yang telah sedemikian tua merawat dan memberikan kalian penghidupan yang layak pada kalian. Janganlah jadikan logika kalian sebagai hamba iblis yang malah memusnahkan bumi ini.Itulah pesanku bukan yang terakhir melainkan awal dari pesan perjalanan kalian.

Cinta sudah membuatku gila, matematika kau memberiku dua buah hati yang sangat manis. Secara tak kasat mata kita telah dikawinkan oleh suatu panggilan hidup. Kini kau juga yang memberiku penghidupan dengan menuntun tangan-tangan mungil muridku untuk mencintaimu dan buah hati kita. Saatnya nanti akan aku serahkan kembali tangan-tangan mungil ini pada bangsa seperti janjiku padamu adalah pengabdian bahwa aku adalah pelayanmu dan buah hati kita.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Heeeeeem...
Copy darimana?
Lain kali sertain referensi kalau mencopy karya orang lain...
Hargai buah karya pikiran orang lain..ok..
(Penulis profesional tidak plagiat ya..)

Unknown mengatakan...

http://jowofile.jw.lt/ebook/files18/Sajak%20Cinta%20Seorang%20Guru_txt.txt

JUARA iII
LOMBA CERPEN TECHNO PRESENT 2009 LPM TECHNO FTP UB
Nama : KARTIKA AYU LESTARI
Judul Cerpen: SAJAK CINTA SEORANG GURU
Asal PT :
Jurusan : Matematika

Posting Komentar